Jumat, 12 Oktober 2012

the way you act is the way you think

tulisan ini lebih seperti motivasi terhadap diri sendiri :)

Perubahan pada kehidupan pasti akan terjadi, entah terjadi secara natural dan memang sudah seharusnya atau perubahan karena tuntutan keadaan yang biasanya bersifat paksaan hingga perubahan yang terjadi karena ditimbulkan oleh suatu dorongan yang dinamakan keinginan. Semuanya tergantung pilihan dan tindakan yang kita lakukan. Perubahan memang tidak selalu harus dilakukan tapi tanpa perubahan tidak akan pernah ada pertumbuhan, pelajaran, pengalaman dan kesempatan yang mampir datang.

Perubahan ibarat pintu yang jika kita berani membuka, maka diluar sana akan banyak keadaan yang akan menyeret kita ke arah perbaikan. Melalui perubahan, kita belajar mentransformasikan diri menjadi sesuatu atau mewujudkan kondisi yang kita ingini dengan tujuan menjadi lebih baik di masa akan datang. Jika kita tidak mendobrak pintu itu dan tetap bertahan terdiam di ruang nyaman, maka kita hanya akan menjadi seseorang yang begini-begini saja, yang jika digambarkan dengan grafik maka kehidupan berjalan stagnan tanpa hentakan dan kejutan. Memulai sesuatu memang hal yang paling sulit karena dapat dipastikan kita akan selalu mempertimbangkan banyak hal, untung rugi atau resiko apa yang kira-kira akan kita hadapi. Tidak ada yang salah dengan namanya perhitungan tapi perhatikan, jangan sampai kita pada akhirnya tertukar antara kehati-hatian dan keraguan. 


Banyak hal yang dapat didefinisikan sebagai faktor penghambat perubahan. Faktor penghambat tersebut dapat berasal dari internal maupun eksternal. Faktor internal lebih berasal dari diri kita sendiri, biasanya hal yang paling sering membuat kita menghentikan langkah adalah karena tidak adanya keberanian, keyakinan dan terlalu merasa aman berada dalam zona nyaman.  Keberanian sulit untuk didapatkan sebab pada dasarnya saat mengalami perubahan kita akan dipaksa untuk menghadapi hal-hal yang tidak kita ketahui. Apalagi untuk orang-orang yang sudah terlalu lama terjebak dengan rutinitas. Rutinitas menjadikan hidup mereka nyaman karena segala hal dapat diprediksi, dapat diduga dan tidak ada kejutan-kejutan yang menuntutnya untuk memikirkan jalan keluar. Kondisi ini justru membuat kita tidak kreatif dan tidak berkembang, hanya mengikuti arus yang berjalan. Dengan tidak adanya keberanian otomatis tidak akan ada keyakinan yang tertanam, kita terhadang oleh keraguan dan ketakutan yang belum tentu jadi kenyataan. Mungkin karena kita terbiasa hidup serba instan tanpa tekanan, kita tidak rela untuk mengorbankan kehidupan yang berada pada lingkaran zona nyaman. Padahal tidak akan pernah ada keberhasilan yang gratis, semuanya melalui proses kegagalan dan perjuangan. Kondisi inilah yang membuat kita akan selalu belajar dan mencoba melihat dari berbagai sudut pandang sehingga dapat menangkap peluang. Lalu bersabarlah karena hasil perubahan tidak akan pernah terjadi seketika itu juga pada saat kita melepaskan kenyamanan dan kemudahan yang ada. 

Sedangkan hambatan eksternal dapat berasal dari keluarga atau orang-orang di lingkungan pergaulan. Mereka membawa pengaruh penting dalam hal kita berpikir,  bersikap dan memandang sesuatu. Tidak baik memang membeda-bedakan pertemanan namun diri kita sendiri harus pintar memilah dan memilih hal-hal yang mereka lakukan dan bicarakan, apakah akan kita jadikan pedoman atau hanya sekedar untuk diabaikan. Lebih baik lagi jika kita yang menjadi center of attention sehingga apa yang kita lakukan dapat memberikan pengaruh untuk lingkungan, kita yang menjadi trendsetter dan mereka adalah follower. Anggaplah teman-teman adalah aset berharga dalam arti positif, sehingga mereka dapat menjadi tempat kita belajar, berbagi ilmu dan pengalaman. Sedangkan jika hambatan berasal dari keluarga, hadapilah dengan bijak dan dewasa. Jika mereka memaksakan keinginan misalnya, sebab mereka belum dapat melihat dampak keberhasilan dari apa yang kita lakukan. ‘Proposal’ kehidupan yang kita ajukan belum cukup meyakinkan, buktikanlah dengan tindakan bukan perlawanan.

Jika melihat banyaknya hambatan yang telah didefinisikan, tidak mudah memang melakukan perubahan. Namun menurut saya hambatan dan musuh terbesar adalah diri kita sendiri. Karena itu jika kita memang menginginkan perubahan, ubahlah pola pikir dan point of view kita terhadap sesuatu. Pikiranlah yang membentuk sikap kita dalam menghadapi permasalahan, ilmu dan pengalaman yang membuat kita matang dalam mengambil keputusan dan tindakan. Apa yang kita pikirkan akan mempengaruhi apa yang kita lakukan, the way you act is the way you think. Tindakan yang kita lakukan berulang-ulang tentu saja akan menjadi kebiasaan dan karakter yang tertanam. Karakter inilah yang akan membawa kita ke lingkungan pergaulan mana seharusnya kita berada. Disini kesempatan untuk menambah teman, pengalaman akan terbuka lebar sehingga dapat menjadi bekal saat keinginan dan kesempatan melakukan perubahan itu datang. 

Kita tidak dapat melakukan perubahan begitu saja, bukan hanya butuh keberanian atau keyakinan, namun pelajaran dan pengalaman merupakan faktor penting dalam mencapai kesuksesan. Because, an ambition without intelligence is like a bird without wings. Kita akan menjadi buta arah jika dihadapkan dengan suatu permasalahan, karena apa yang kita tanamkan di pikiranlah yang akan menuntun kita dalam merumuskan tindakan dan keputusan. Jika kita merasa diri kita sudah cukup ‘bekal’ maka keyakinan itu akan segera datang, berhenti membuat pertanyaan-pertanyaan yang hanya akan menimbulkan keraguan. Jangan sampai tertukar antara kehati-hatian dan keraguan. Segera lakukan perubahan, sebelum kesempatan datang menghilang. Sebab bukan hanya kita di dunia yang mendambakan kesuksesan dan kebahagiaan. Hidup ini persaingan, maka tentukan pilihan sebelum keadaan yang memaksakan kita keluar dari zona nyaman.

0 komentar:

Posting Komentar