Senin, 11 Maret 2013

Samar

entah sejak kapan mengingat menjadi kegiatan menakutkan
jelas disini ada luka yang yang menjelma semenjak kita tak lagi ada
jika sudah meninggalkan luka
mengapa kenangan bermultifungsi melarutkan tawa
hingga aku hampir lupa icip bagaimana itu bahagia
serta buncahannya yang menyeruak riang di dada
tak ada lagi yang lebih rahasia dari sebuah rasa yang terkunci semenjak kesepakatan membunuh harapan
membuahkan pencetusan sebuah perpisahan
masing-masing dari kita dengan yakinnya melafalkan dengan jelas intonasi kesendirian
walau kita sama tahu bahwa kesepian selalu butuh teman
tak ada lagi yang sanggup ku jelaskan
sebab kau begitu fasih mengeja kesalahan
hingga sanggup mengunci setiap kata yang bahkan belum sempat kurangkaikan
tanganku kaku, kugenggam lirih rindu
tak ada yang sanggup membendung amarahmu, tak jua pelukku
samar kubaca kasih itu yang terkunci kelu dihempas kecewamu
sungguh bukan mau ku
tak sanggup kata juga air mata menjelaskan segala
biarlah fakta berjelaga
hingga suatu saat bermuara ditepian tenangmu
mewujudkan pemahaman walau semuanya tlah terlewatkan
biar ini tersimpan, dikemas pilu terikat rindu
walau membuat kita memerah tak berarah serta terombang ambing pasrah

hanya saja, serahkan waktu bergumul dengan luka 
hingga memetamorfosakan kesedihan menjadi sekedar tertawaan di masa depan
jauh dari luka. terbelunggu jauh dari asa.
rela.


Bandung yang mendingin sehabis hujan,
11 maret 2013

1 komentar:

Unknown mengatakan...

kunjungan pertama, dan postingannya puitis semua, haha
*clingak-clinguk

Posting Komentar