Apa cuma saya yang sedang merasa begitu jatuh dan berada di titik rendah?
Apa cuma saya orang yang sadar melakukan sesuatu yang berlebihan dan percuma tapi nggak bisa mengontrolnya?
Apa cuma saya yang sedang merasa begitu pasrah dan berserah diri sama Allah?
Apa cuma saya yang merasa menjalani saja hidup sekedarnya tanpa ada passion disetiap harinya?
Apa cuma saya yang merasa berhak mendapat Oscar karena akting yang sempurna setiap harinya untuk terlihat baik-baik saja?
Apa cuma saya yang begitu muak dengan diri sendiri yang nggak mau dengerin logika dan selalu nurutin hati?
Apa cuma saya yang pernah begitu marah dan nggak tahu harus melampiaskannya dengan apa dan siapa?
Apa cuma saya yang pernah merasa capek tapi sama sekali nggak bisa tidur?
Apa cuma saya yang selalu membuang air mata sia-sia disetiap malamnya?
Apa cuma saya yang kini merasa begitu pesimis? Lalu apatis dan merasa tidak akan pernah mau lagi merasa jatuh cinta sedalam masa lalu?
Apa cuma saya yang tidak pernah mau lagi berharap apa-apa dan ketergantungan dengan orang lain?
Apa cuma saya orang bodoh yang masih menjejali pikiran dengan kenangan lalu memuntahkannya dalam bentuk tangisan?
Apa cuma saya yang pernah selintas berfikir bahwa pernikahan yang kelak terjadi hanyalah sekedar ikatan formal tanpa perasaan?
Apa cuma saya yang kadang begitu ketakutan untuk mengijinkan orang lain menyentuh hati dan hidup saya lagi?
Apa cuma saya yang terkekang perasaan sia-sia ini?
Apa cuma saya?
Apa cuma saya orang yang sadar melakukan sesuatu yang berlebihan dan percuma tapi nggak bisa mengontrolnya?
Apa cuma saya yang sedang merasa begitu pasrah dan berserah diri sama Allah?
Apa cuma saya yang merasa menjalani saja hidup sekedarnya tanpa ada passion disetiap harinya?
Apa cuma saya yang merasa berhak mendapat Oscar karena akting yang sempurna setiap harinya untuk terlihat baik-baik saja?
Apa cuma saya yang begitu muak dengan diri sendiri yang nggak mau dengerin logika dan selalu nurutin hati?
Apa cuma saya yang pernah begitu marah dan nggak tahu harus melampiaskannya dengan apa dan siapa?
Apa cuma saya yang pernah merasa capek tapi sama sekali nggak bisa tidur?
Apa cuma saya yang selalu membuang air mata sia-sia disetiap malamnya?
Apa cuma saya yang kini merasa begitu pesimis? Lalu apatis dan merasa tidak akan pernah mau lagi merasa jatuh cinta sedalam masa lalu?
Apa cuma saya yang tidak pernah mau lagi berharap apa-apa dan ketergantungan dengan orang lain?
Apa cuma saya orang bodoh yang masih menjejali pikiran dengan kenangan lalu memuntahkannya dalam bentuk tangisan?
Apa cuma saya yang pernah selintas berfikir bahwa pernikahan yang kelak terjadi hanyalah sekedar ikatan formal tanpa perasaan?
Apa cuma saya yang kadang begitu ketakutan untuk mengijinkan orang lain menyentuh hati dan hidup saya lagi?
Apa cuma saya yang terkekang perasaan sia-sia ini?
Apa cuma saya?
2 komentar:
Ga cuman kamu kok Lily. Ada juga orang dluar sana yang melakukan hal yang sama. Mungkin lebih pinter bersandiwara dan menutupi perasaannya. Balik ke diri masing2, apakah nyaman dan mau berlarut?
iya ngerti kok. semua hal butuh proses, ga prnah jg ada yg mau stuck.
anyway makasih udah baca :)
Posting Komentar