Tanpa kamu sadari.
Hanya padamu aku membuka hati.
Menunjukkan jati diri.
Segala kelemahan. Segala tangisan.
Segala rasa-rasa yang kusimpan segenap jiwa, yang tlah kujadikan rahasia sekian lama.
Hingga aku terlihat dewasa, terlihat kuat menghadapi segalanya.
Itulah aku. Itu yang mereka tahu.
Tapi itu bukan aku. Bukan diriku.
Sebenar-benarnya aku, sedalam-dalamnya hatiku.
Saat aku berdiri didekatmu.
Terdekap erat di dadamu, menangis di hadapanmu..
Dan aku tak pernah malu.
Karena itu kamu.
Satu-satunya yang kupersilahkan mengenalku.
Menjelajahi hidupku.
Menelusuri hatiku.
Merubuhkan tembok 'kepalsuanku'.
Mengetuk pintu 'dimensiku'.
Mengetahuiku. Menghadapi sifatku.
Mungkin itu melelahkanmu.
Maafkan aku..
Karena itu.
Biarkan aku begini. Biarkan aku terus seperti ini.
Aku memilih diam. Biarkan aku menyimpan.
Karena yang akan ku katakan, yang kini aku pikirkan.
Tak kan ada kata-kata yang pantas menyampaikan.
Tak kan bisa menggambarkan yang kurasakan.
Tanpa membuat segalanya menyakitkan atau mempermainkan kesabaran.
-April
0 komentar:
Posting Komentar