Sabtu, 29 Desember 2012

Ruang

dua puluh sembilan, mendekati penghujung bulan
si Desember sudah tidak sabar melakukan penutupan
memberikan epilog kehidupan
mempersilakan setiap orang melakukan perayaan atau perenungan
proyektor otak siap bekerja keras memutar setiap kilasan
mengajak bermain dengan kenangan
bercengkrama dengan perasaan

ahh..
setahun yang telah terselesaikan
setahun yang dengan tertatih berhasil terlewatkan
setahun yang mengecewakan
setahun yang melegakan

kebahagiaan, kesedihan. siapa yang bilang mereka abadi?
tenang saja, mereka berebut untuk unjuk diri
tak kan selamanya mendominasi

dan untukku masih banyak yang bersisa
PR untuk masa depan tepatnya 
salah satunya tentang ruangan yang tampak usang
tergerus ketidakpedulian yang merupakan eksistensi dari pertahanan

ruangan itu masih berantakan
satu yang datang hanya makin menghancurkan
si bodoh ini mengijinkan

lalu saat si satu pergi, bodoh ini tertatih lagi
mengutuk diri
menyumpahi segala yang terjadi, mencaci maki
umpatan tak berarah
hanya luapan, hanya ungkapan
tak tertujukan

jangan dilupakan, si bodoh lah yang mengijinkan si satu bermain dengan ruangan yang masih berantakan
dengan harapan satu akan mengulurkan tangan, memberi bantuan, berniat membereskan
kesalahan! si satu nomaden rupanya
berpindah sesuka hatinya, bersikap seperti cuaca
apapun tak disyukurinya...

ruangan itu masih berantakan
kenangan memantul-mantul dengan riang
mengajak kerinduan membuat kegaduhan
agar kepedulian datang
dan membuat segala pertahanan kembali ke titik awal

ini tentang si dulu, bukan satu
si dulu yang hebat
hingga memberikan 'kehancuran' yang lebih dahsyat
segala luka yang tak terlupa
serta bahagia yang masih hangat tanpa cela

bertahun-tahun lamanya ruangan ini dihuni
bagaimana tidak hapal tingkah empunya
bagaimana tidak terekam dengan baik disetiap sudutnya

aku kesulitan disini
kerepotan sendiri

ini tanggungan, ini beban

kenangan. kerinduan. tumbukan perasaan.
bergantian.
mengaduk ketenangan, mempermainkan kesepian.

mana ujungnya? mana akhirnya?
sungguh ini memuakkan
melelahkan.
melemahkan.

akhiri. sudahi.
temukan titiknya. 
agar epilog tertutup rapi
lalu segala kenangan terisolasi..

0 komentar:

Posting Komentar