Selasa, 06 September 2016

Weekend kemarin gue menghadiri akad nikah seorang sahabat kesayangan gue. Semua berjalan dengan lancar. Gue bahkan sempat mengajak sahabat gue itu membuat video lucu2an untuk bikin dia lebih rileks menunggu ijab qabul.

Lalu datanglah momen dimana hati gue terasa sakit seperti diremas, tangis gue hampir pecah terisak2 saat sahabat gue itu pamit dn menyampaikan isi hatinya kepada kedua orang tuanya. Dia menahan tangis, suaranya bergetar, begitu juga kedua orang tuanya, bahkan papanya menangis.

Apa bakal seperti itu juga saat gue akad?

Gue tau gue akan akad tanpa sosok papah. 

Tanpa sosoknya yg akan jadi wali nikah gue.
Tanpa papah sayang yg ada disamping gue untuk gue peluk, untuk gue memohon ampun dan restu.
Tanpa beliau yg akan gue genggam tangannya sebelum beliau melepas gue untuk dijaga oleh pria yang beliau percaya.

Semua prosesi pernikahan gue akan terjadi tanpa papah. Satu-satunya anak perempuan papah ini akan menikah tanpa kehadiran papah pah..

Kangen papah pah. Lebih dari apapun. Demi apapun. Sampai kapanpun.

0 komentar:

Posting Komentar