Sesak.
Menahan segala desakan masalah terlalu lama selalu begini akibatnya. Mungkin hal ini bukan pemicunya tapi jelas menjadi titik akumulasi dari sekumpulan kesesakan ini.
Masih jam setengah 12 siang, dikantor. Alhamdulillah adzan dzuhur berkumandang.
Kutunaikan solat sebagai salah satu cara 'berbicara' padaNya. Di penghujung solat kutundukkan kepala begitu dalam, seolah dalam 'pelukan'. Aku menangis. Entah mukena siapa yang kubasahi ini, mana bisa lagi aku perduli.
Apa yang aku minta? Tak ada.
Apa lagi yang aku panjatkan? Bukan itu yang aku lakukan.
Menangis. Hanya menangis.
Sesegukan tanpa isakan.
Begini lebih baik. Sendiri lebih baik.
Menyimpan rapat-rapat lalu membasahi sajadah.
0 komentar:
Posting Komentar