dua puluh sembilan, mendekati penghujung bulan
si Desember sudah tidak sabar melakukan penutupan
memberikan epilog kehidupan
mempersilakan setiap orang melakukan perayaan atau perenungan
proyektor otak siap bekerja keras memutar setiap kilasan
mengajak bermain dengan kenangan
bercengkrama dengan perasaan
ahh..
setahun yang telah terselesaikan
setahun yang dengan tertatih berhasil terlewatkan
setahun yang mengecewakan
setahun yang melegakan
kebahagiaan, kesedihan. siapa yang bilang mereka abadi?
tenang saja, mereka berebut untuk unjuk diri
tak kan selamanya mendominasi
dan untukku masih banyak yang bersisa
PR untuk masa depan tepatnya
salah satunya tentang ruangan yang tampak usang
tergerus ketidakpedulian yang merupakan eksistensi dari pertahanan
ruangan itu masih berantakan
satu yang datang hanya makin menghancurkan
si bodoh ini mengijinkan
lalu saat si satu pergi, bodoh ini tertatih lagi
mengutuk diri
menyumpahi segala yang terjadi, mencaci maki
umpatan tak berarah
hanya luapan, hanya ungkapan
tak tertujukan
jangan dilupakan, si bodoh lah yang mengijinkan si satu bermain dengan ruangan yang masih berantakan
dengan harapan satu akan mengulurkan tangan, memberi bantuan, berniat membereskan
kesalahan! si satu nomaden rupanya
berpindah sesuka hatinya, bersikap seperti cuaca
apapun tak disyukurinya...
ruangan itu masih berantakan
kenangan memantul-mantul dengan riang
mengajak kerinduan membuat kegaduhan
agar kepedulian datang
dan membuat segala pertahanan kembali ke titik awal
ini tentang si dulu, bukan satu
si dulu yang hebat
hingga memberikan 'kehancuran' yang lebih dahsyat
segala luka yang tak terlupa
serta bahagia yang masih hangat tanpa cela
bertahun-tahun lamanya ruangan ini dihuni
bagaimana tidak hapal tingkah empunya
bagaimana tidak terekam dengan baik disetiap sudutnya
aku kesulitan disini
kerepotan sendiri
ini tanggungan, ini beban
kenangan. kerinduan. tumbukan perasaan.
bergantian.
mengaduk ketenangan, mempermainkan kesepian.
mana ujungnya? mana akhirnya?
sungguh ini memuakkan
melelahkan.
melemahkan.
akhiri. sudahi.
temukan titiknya.
agar epilog tertutup rapi
lalu segala kenangan terisolasi..
skip to main |
skip to sidebar
Sabtu, 29 Desember 2012
Halo Pengunjung :)
Si Pengetik
- Aprillia Sherly Kusuma Wardhani [@she_april]
- Bandung, Jawa Barat, Indonesia
- Saya? Dianggap wanita saya tersenyum, dikatain pria saya tertawa. Feminim? Belum, tidak sepenuhnya. Tomboy? Masa lalu, tetapi serpihannya masih tersisa tampaknya. Saya adalah tipe kombinasi. Dari soal rambut, kulit hingga sifat termasuk sikap. Untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan terkadang lebih mudah mengetiknya daripada berbicara. Karena itu, blog ini tercipta :)
Labels
- cerpen (2)
- inspired (9)
- just share (49)
- kuliner (3)
- lyrics (6)
- quote (22)
- sajak (17)
- share (1)
- speak up (3)
- travelling (2)
Friend's Blog
Favorites for BlogWalking
- Adorable Project
- Al-qur'an Online
- Aldhila Mahati
- Anastasia Siantar
- Artasya
- Bearhouse Shoes
- Bena Kribo
- Bernard Batu Bara
- Buku Gratis-Review&Download
- Carnellin
- Chef Bara
- Clara NG
- Coffeelicious Blog
- Diana Rikasari
- Djenar Maesa Ayu
- Dua Ransel
- Exclusive Kaffah
- Farah Quinn
- Fitri Aulia-Kivitz
- Hanna Anindhita
- Hanna Tajima
- Hijab Scarf
- Irma Puspita Sari
- Jogja Tourism
- Komunitas Kuliner Nusantara
- Kraft-KejuMoo
- Kuliner Medan
- Kuliner Nusantara-Banyu Murti
- Kumpulan Resep Kue
- Marsha Tiara
- Okky Dommy
- Raditya Dika
- Rahne Putri
- Rima Alma
- Sonia Eryka
- Yunus Kuntawi Aji
0 komentar:
Posting Komentar